Ev Huangzi

νόμος Dalam PL​

Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on google
Share on whatsapp
Share on email

νόμος (nomos)

Kata Yunani “νόμος” (nomos), dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “hukum”, dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan “law”. Kalau dilihat dari visual kata Inggris “law”, maka dapat dipastikan, bahwa kata Inggris “law” dapat dipastikan bukan berasal dari akar kata Yunani “νόμος” (nomos). “νόμος” adalah kata benda dalam bentuk nominatif, tunggal, maskulin, yang dalam bahasa Ibraninya disebut dengan תּוֹרָה‬ (tôrāh). Secara etimologi, kata Yunani “νόμος” (nomos) berasal dari kata kerja “νεμω” (nemo), yang berarti “membagi” atau “membuang”. Jika demikian, apa sebenarnya makna dari kata “Νομος” ini?

Hukum sosial modern saat ini berasal dari gagasan kekaisaran Romawi, bahwa manusia adalah binatang buas yang membutuhkan aturan tirani untuk menjaga mereka dari kekacauan dan pertumpahan darah. Ini berbeda dengan pandangan dari Akitab, dimana manusia merupakan representasi dari gambar Allah (Kej. 1:26-27), mendapatkan berkat dan kuasa atas ciptaan yang lain (Kej. 1:28), dan Allah melihat yang dijadikan-Nya itu baik (Kej. 1:31). Gagasan Alkitab tentang “νόμος” atau “hukum” memang berlawanan dengan pandangan Romawi. Gagasan Romawi menganggap bahwa hukum adalah milik penguasa, tetapi Alkitab mengatakan sebaliknya, bahwa gagasan tentang kesadaran hukum harus muncul dari kebebasan manusia secara individu (Gal. 5:1).

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Dalam Alkitab, “νόμος” selalu menggambarkan masyarakat yang seluruhnya terdiri dari individu-individu yang otonom dan menentukan nasib sendiri. Hukum-hukum ini ada secara alami dalam konstitusi setiap manusia, karena selain mengatur masyarakat, “νόμος” juga mengatur individu tunggal (Ulangan 30:14, Yeremia 31:33, 2 Korintus 3: 3). Kata benda Yunani “νόμος” (nomos) muncul 197 kali dalam Perjanjian Baru, dan dari kata itu telah diturunkan beberapa kata, yang sebagian memang sangat sulit untuk dipahami maksudnya.

Pada umumnya, kebanyakan orang memahami hukum hanya sebatas “aturan” atau “undang-undang”, padahal, pengertian “νόμος” jauh melampaui pengertian itu. Banyak ayat Alkitab yang menggunakan kata “νόμος” atau turunannya, dan itu sulit dimengerti oleh pembaca Alkitab, karena konsep “νόμος” yang digunakan memiliki hubungan dengan kata Ibrani תּוֹרָה‬ (tôrāh).

תּוֹרָה‬ (tôrāh)

Untuk mengetahui makna kata Yunani νόμος(nomos), ada baiknya kalau saya menyinggung sedikit tentang kata Ibrani תּוֹרָה (tôrāh). Pembahasan tentang kata Ibrani תּוֹרָה (tôrāh) ini tidak akan dilakukan terlalu mendalam (karena akan dijelaskan secara tersendiri dalam study words bahasa Ibrani), namun demikian, dengan mengetahui latar belakang pengertian kata Ibrani תּוֹרָה (tôrāh) yang terdapat dalam Pentateuch Musa, saya berharap dapat membantu anda di dalam memahami maksud Rasul Paulus tentang kata Yunani νόμος (nomos), yang digunakan dalam Roma 8: 1-2, dst. Dalam bahasa Ibrani, kata תּוֹרָה (tôrāh) berasal dari sores: ירה (yod-resh-he), yang secara asal kata merupakan bentukan dari dua huruf “yod” sebagai simbol “tangan”, dan huruf “resh” sebagai simbol “kepala”, dan kemudian ditambahkan dengan akhiran “qamat he”, sehingga membentuk kata kerja: יָרָה (yârâh) yang artinya adalah: Melempar. Dari akar kata יָרָה (yârâh), terbentuklah kata benda feminin tunggal תּוֹרָה (tôrāh) yang artinya “hukum” atau “pengajaran”, dan kata benda maskulin tunggal מוֹרֶה (môreh) yang artinya adalah “guru”. Kata תּוֹרָה (tôrāh), selain memiliki arti “hukum” juga memiliki arti “pengajaran” seperti yang dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya, atau oleh seorang ayah kepada anaknya. Tetapi mengapa pengertian תּוֹרָה (tôrāh) sebagai “hukum” lebih dikenal daripada sebagai “pengajaran”? Menarik untuk dicermati, bahwa baik kata תּוֹרָה (tôrāh) maupun kata מוֹרֶה (môreh), keduanya memiliki asosiasi dengan kata אוֹר (ôr) yang artinya adalah “terang”. Kedua kata “Torah” dan “Môreh”, bagi orang Israel memiliki dasar teologis yang berhubungan dengan kata אוֹר (ôr), yaitu memberikan “terang” kepada “kegelapan”. Secara teologis, pengertian kata ‘hukum” berhubungan erat dengan pengajaran, dan sekaligus dengan hukuman. Pengertian ini tidak mungkin diperoleh di luar Alkitab. Jadi, ketika Alkitab menuliskan tentang “hukum”, di dalamnya bukan hanya bicara tentang “hukum”; demikian juga ketika Alkitab menuliskan tentang “pengajaran”, di dalamnya bukan hanya berisikan pengajaran tetapi juga berisikan tentang “hukum”. Pengertian yang saling berkaitan antara hukum dengan pengajaran dan hukuman, bahkan jauh lebih luas lagi, dapat dijelaskan dalam kitab Maz. 119: 97-120 yang mengatakan demikian:

97 Aku merenungkannya sepanjang hari.

98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.

97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.

104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

106 Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.

107 Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.

108 Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku.

109 Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan.

110 Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titah-Mu.

111 Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.

112 Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.

113 Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.

114 Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu.

115 Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku.

116 Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.

117 Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa.

118 Engkau menolak semua orang yang sesat dari ketetapan-ketetapan-Mu, sebab sia-sia tipu muslihat mereka.

119 Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.

120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Mungkin agak membingungkan bagi orang modern di dalam memahami arti kata “hukum” dalam “Torah”. Bagaimana mungkin pengertian “Torah” sedemikian luas? Dalam setiap ayat yang diungkapkan oleh Mazmur, selalu mengandung perkataan: Torat, perintah-perintah, peringatan-peringatan, titah-titah, hukum-hukum, pengajaran, janji, firman, terang, perisai, ketetapan, dan hukuman. Bagi orang Israel, bicara tentang Torah bukan sekedar bicara tentang hukum, melainkan sedang bicara tentang segala hal. Jadi, ketika anda membahas kata “νόμος” (nomos) di dalam Perjanjian Baru, memang sebaiknya jangan berpikir sebagaimana anda memahami pengertian hukum yang ada saat ini.

Bersambung bagian nomos 2.

[1] Strong’s 4176

[2] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Pengertian lain dalam KBBI, hukum adalah undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. KBBI juga menjelaskan arti hukum adalah patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu. Dalam KBBI hukum berarti keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan) atau vonis. Menurut Kamus Oxford, hukum adalah sistem peraturan yang diakui oleh suatu negara atau komunitas tertentu sebagai pengatur tindakan para anggotanya dan yang dapat ditegakkan dengan pengenaan hukuman. Dalam Kamus Cambridge, hukum adalah aturan, biasanya dibuat oleh pemerintah, yang digunakan untuk mengatur cara perilaku masyarakat. Hukum diartikan sebagai sistem aturan negara, kelompok, atau bidang kegiatan tertentu. Hukum juga berarti aturan umum yang menyatakan apa yang selalu terjadi ketika ada kondisi yang sama.

Share
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on google
Share on whatsapp
Share on email
Ev Huangzi

Study Kata γύναι (gunai) dalam Yohanes 2: 4 “Mengapa Yesus memanggil ibunya dengan sebutan O Gunai?”

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on google
Share on whatsapp
Share on email

“Mengapa Yesus memanggil ibunya dengan sebutan O Gunai?”

Yohanes 2:4 

TR (Greek)

λέγει αὐτῇ ὁ Ἰησοῦς· τί ἐμοὶ καὶ σοί, γύναι; οὔπω ἥκει ἡ ὥρα μου
Transliterasi: legei autē ho Iēsous ti emoi kai soi, gunai oupō hēkei hē hōra mou.

KJV (English)

Jesus saith unto her, Woman, what have I to do with thee? mine hour is not yet come.

CKJVSD (Chinese)

耶稣说:妇人,我与你有什么相干?我的时候还没有到。
Transliterasi: Yēsū shuō: Fù rén, wǒ yǔ nǐ yǒu shé me xiānggān? Wǒ de shíhòu hái méiyǒu dào.

LAI-ITB 74

Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

LAI-ITL

Maka kata Yesus kepadanya, “Hai perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku belum sampai.”

Berkenaan dengan penterjemahan kata: γύναι (gunai) dalam Yoh. 2: 4 diatas, seseorang bertanya demikian:

Sering para polemikus2 diluar sana mengatakan bahwa Yesus itu tidak sopan terhadap orang-tuaNya. Itu jadinya gimana pak? Padahal disatu sisi Yesus sebagai pelaku Torah mengajarkan “Hormatilah ayah dan ibumu” (titah 5 dr 10 hukum Musa), apakah ini tidak kontradiksi pak..? Terimakasih.

Mari kita belajar kata ini, dengan tujuan untuk mencari tahu apa makna yang sebenarnya dari kata γύναι, dan apakah Tuhan Yesus telah melakukan tindakan yang tidak hormat terhadap orangtua-Nya sendiri?

Penjelasan Umum

Kata: γύναι adalah kata benda dalam bentuk vocative (feminine tunggal) dari kata γυνή yang dalam kamus Billmounce artinya adalah: Seorang wanita (a woman), Mat. 5:28, dkk.; seorang wanita yang telah menikah (a married woman), atau istri (wife), Mat. 5:31, 32; 14:3, dkk.;

Dalam Alkitab terjemahan bahasa inggris, hampir semuanya menterjemahkan bentuk voc. ὦ\ γύναι, sebagai: O woman! (KJV, NIV, NLT, ESV, BSB, NASB, HCSB, ISV, NETB, ASV, YLT, WEB, WNT, WBT, ERV, DBT, DRB, dll); Yaitu sebuah ucapan yang umum dipakai / cara biasa untuk menyapa seorang perempuan dalam setiap keadaan ketika bertemu. Kata ini juga digunakan oleh Gereja, dengan pengertian sebagai dipersatukan dengan Kristus, lihat Wahyu 19: 7; 21: 9.

            Penelusuran penggunaan kata γυνη ke dalam bahasa Indo-Eropa yang lebih tua, misalnya dalam bahasa Belanda dan Jerman kuno (Vrou/Frau) tidak membedakan antara pengertian “perempuan” dan “istri” (pengertian sesungguhnya dapat diperoleh melalui konteks dan kejadian), dan jejaknya dalam bahasa Inggris dapat dilihat dari penggunaan awalan bahasa Inggris “gyno”. Penggunaan kata Yunani koine γυνη dalam Alkitab tidak membedakan secara jelas, apakah teks tersebut sedang berbicara tentang “seorang wanita pada umumnya” atau sedang berbicara tentang “seorang istri” (lihat dan bandingkan: Mat. 13:33 dan 1 Kor. 7:2). Pengertian yang sebenarnya hanya dapat dipahami berdasarkan terminologi dan tradisi yang berlaku saat kejadiaan pada jaman itu berdasarkan konteksnya (jadi, jangan menggunakan penafsiran berdasarkan pemahaman jaman ini). Di dalam Alkitab, kata γυνη secara keseluruhan digunakan sebanyak 221 kali.

Pengertian tentang arti kata Perempuan dan Istri

Di dalam Alkitab, kadang kita menemukan beberapa konteks yang tidak jelas, dimana kata benda γυνη tidak memberikan petunjuk yang jelas, apakah kata tersebut berarti “perempuan” atau”istri”? Sehingga menimbulkan berbagai perdebatan. Sebagai misal silahkan buka alkitab anda dan mulai membandingkannya: 

  • 1 Pet. 3: 7  Apakah hanya istri yang dimaksudkan dengan bejana yang lemah, ataukah termasuk anak perempuan dan para pembantu? Dalam teks bahasa Yunani dikatakan: “οἱ ἄνδρες ὁμοίως συνοικοῦντες κατὰ γνῶσιν, ὡς ἀσθενεστέρῳ σκεύει τῷ γυναικείῳ ἀπονέμοντες τιμήν, ὡς καὶ συνκληρονόμοις χάριτος ζωῆς, εἰς τὸ μὴ ἐνκόπτεσθαι τὰς προσευχὰς ὑμῶν”(Transliterasi: hoi andres homoiōs sunoikountes kata gnōsin, hōs asthenesterō skeuei tō gunaikeiō aponemontes timēn, hōs kai sunklēronomois kharitos zōēs, eis to mē enkoptesthai tas proseukhas humōn); Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kata Yunani untuk kata γυναικείῳ (Ks/datif/tunggal/netral) diterjemahkan sebagai: Istri atau  wife (lih. dan bandingkan), bukan sebagai seorang perempuan.
  • 1 Tim. 2: 12 Apakah semua perempuan yang dilarang untuk mengajar, ataukah hanya istrinya? Dalam teks bahasa Yunani dikatakan: “διδάσκειν δὲ γυναικὶ οὐκ ἐπιτρέπω, οὐδὲ αὐθεντεῖν ἀνδρός, ἀλλ’ εἶναι ἐν ἡσυχίᾳ”.(Transliterasi: didaskein de gunaiki ouk epitrepō, oude authentein andros, all einai en hēsukhia). Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk kata γυναικὶ (kb/datif/tunggal/feminin) diterjemahkan sebagai: seorang perempuan bukan sebagai seorang istri (lih. dan bandingkan)
  • 1 Tim. 3: 11 Apakah semua wanita harus bermartabat ataukah hanya istri saja yang harus bermartabat? Dalam teks bahasa Yunani dikatakan: “γυναῖκας ὡσαύτως σεμνάς, μὴ διαβόλους, νηφαλίους, πιστὰς ἐν πᾶσιν” (Transliterasi: gunaikas hōsautōs semnas, mē diabolous, nēphalious, pistas en pasin ). Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk kata γυναῖκας (kb/akusatif/jamak/feminin) diterjemahkan sebagai: istri-istri bukan sebagai perempuan-perempuan (lih. dan bandingkan).

Perbedaan kata γυνη dan kata γινομαι

          Hati-hati dengan perbedaan kedua kata Yunani di atas, karena keduanya memiliki kemiripan visual, antara kata γυνη dan kata γινομαι yang artinya “menjadi” atau “mulai menjadi”. Kata γυνη adalah kata benda yang berasal dari kata Yunani γη yang berarti bumi. Kata γυνη memiliki sinomim dalam bahasa Yunani: θῆλυς  (thelus: ks/nominatif/tunggal/netral) yang artinya adalah “perempuan”, sebagai lawan kata dari ἄρσην (arsen: ks/nominatif/tunggal/netral) yang berarti “laki-laki”. Penggunaan kedua kata ini dapat anda lihat dalam Galatia 3:28 “οὐκ ἔνι Ἰουδαῖος οὐδὲ Ἕλλην, οὐκ ἔνι δοῦλος οὐδὲ ἐλεύθερος, οὐκ ἔνι ἄρσεν καὶ θῆλυ· ἅπάντες γὰρ ὑμεῖς εἷς ἐστε ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ” (Transliterasi: ouk eni Ioudaios oude Hellēn, ouk eni doulos oude eleutheros, ouk eni arsen kai thēlu hapantes gar humeis heis este en Khristō Iēsou). Yang mana kata ἄρσεν καὶ θῆλυ, baik dalam terjemahan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, tanpa keraguan keduanya telah diterjemahkan sebagai: Laki-laki dan perempuan.

Jika dikembangkan lebih jauh keakar katanya, maka kata θῆλυς bisa digunakan untuk manusia, hewan, bahkan tumbuhan, termasuk segala sesuatu yang sifatnya lembut jika dipeluk. Oleh sebab itu, kata kerja θηλαζω (thelazo) yang artinya: “menyusu” sangat berhubungan erat dengan wanita, dan berhubungan erat juga dengan kata  θαομαι (thaomai) yang artinya: “menghisap”, identik dengan “mengagumi”, dan masih berkaitan dengan kata kerja: θεαομαι (theaomai) yang bisa diartikanagai seb: “menatap”, “Merenungkan”, dan “mengagumi”. Dan bilamana kata ini ditarik lebih jauh, maka kata ini memiliki asosiasi dengan kata θεωρια (theoria) yang berarti “teori” atau “benda yang diamati”. Bahkan, secara etimologi, kedua kata  θεα (thea) dan θεος (theos), yang berarti “dewi” dan “dewa” juga memiliki asosiasi dengan kata θῆλυς.

Derivative kata Yunani γυνη

  1. Γυναικαριον (gunaikarion) adalah bentuk kecil dari kata γυνη, yang berarti “perempuan kecil” atau “anak perempuan” yang menyiratkan ketidakwasaan dan mudah ditipu. Penggunaannya dalam Perjanjian Baru dapat dilihat dalam 2 Tim. 3: 6 “ἐκ τούτων γάρ εἰσιν οἱ ἐνδύνοντες εἰς τὰς οἰκίας καὶ αἰχμαλωτίζοντες γυναικάρια σεσωρευμένα ἁμαρτίαις, ἀγόμενα ἐπιθυμίαις ποικίλαις” (Transliterasi: ek toutōn gar eisin hoi endunontes eis tas oikias kai aikhmalōtizontes gunaikaria sesōreumena hamartiais, agomena epithumiais poikilais), dimana kata γυναικάρια (kb/akusatif/jamak/netral| Nom: τό γυναικάριον ) oleh LAI diartikan dengan “perempuan-perempuan”, dan oleh KJV diterjemahkan dengan “women”. (Cat: Dalam gramatika Yunani, pembentukan kata dalam bentuk kecil sering kali menggunakan kata akhiran ion).
  2. Γυναικωνιτις (gunaikonitis) artinya adalah “tempat wanita”, merupakan sebuah istilah umum yang digunakan untuk tempat tinggal para wanita, baik di rumah, di Istana, di asrama, di kuil, dll. Dalam Perjanjian Baru kata ini tidak ditemukan.
  3. Γυναικειος (gunaikeios) adalah kata sifat yang artinya adalah “feminin”, dengan penggunaan berlaku untuk apapun yang biasanya bersifat feminin, mulai dari perilaku, pakaian, tempat tinggal, dsb. Kata ini dalam Perjanjian Baru hanya muncul sekali dalam 1 Pet. 3: 7 “οἱ ἄνδρες ὁμοίως συνοικοῦντες κατὰ γνῶσιν, ὡς ἀσθενεστέρῳ σκεύει τῷ γυναικείῳ ἀπονέμοντες τιμήν, ὡς καὶ συνκληρονόμοις χάριτος ζωῆς, εἰς τὸ μὴ ἐνκόπτεσθαι τὰς προσευχὰς ὑμῶν” (Transliterasi: hoi andres homoiōs sunoikountes kata gnōsin, hōs asthenesterō skeuei tō gunaikeiō aponemontes timēn, hōs kai sunklēronomois kharitos zōēs, eis to mē enkoptesthai tas proseukhas humōn). Kata γυναικείῳ (gunaikeio: ks/datif/tunggal/netral)berasal dari kata nominatif γυναικεῖος (gunaikeios). Ayat ini secara gramatikal ingin menunjukkan / menegaskan tentang sifat femininnya seorang wanita dibandingkan daripada orangnya. Sepertinya dalam terjemahan bahasa Indonesia tidak menterjemahkan kata σκεύει sebagai kapal, yang oleh KJV diterjemahkan sebagai “vessel” (kapal, bejana, pembuluh), padahal kata σκεύει (kb/datif/tunggal/netral) yang dalam bentuk nominatifnya adalah: τό σκεῦος, dimana sebenarnya arti tepatnya adalah “secara fisik” atau “tubuh”. Dalam pengertian ini, Petrus menggunakan kata γυναικεῖος untuk menyatakan bahwa di dalam sebuah rumah tangga, seorang suami harus mengasihi istrinya dan meninggalkan stratifikasi yang umum sosial berdasarkan kapasitas fisik yang dimiliki oleh seorang wanita (feminin/ lebih lemah).

Analisa Leksikal terhadap Yohanes 2:4 Tentang penggunaan kata γύναι

Pada bagian awal telah dijelaskan, bahwa kata: γύναι adalah kata benda dalam bentuk vocative (feminine tunggal) dari kata γυνή yang dalam kamus Billmounce artinya adalah: Seorang wanita (a woman), Mat. 5:28, dkk.; seorang wanita yang telah menikah (a married woman), atau istri (wife), Mat. 5:31, 32; 14:3, dkk.; Pertanyaannya: Apakah panggilan Yunani γύναι merupakan panggilan yang merendahkan atau justru panggilan kehormatan? Beberapa kritikus Alkitab mengatakan bahwa panggilan γύναι yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada ibunya merupakan sebuah panggilan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pelaku Torah yang mengajarkan: “Hormatilah orangtuamu”. Untuk menjawab masalah ini, marilah kita membandingkan berbagai terjemahan kata γύναι kedalam bahasa lain.

Dalam berbagai Alkitab terjemahan, kata γύναι umumnya diterjemahkan sebagai: “hai perempuan”, “hai ibu”, atau “hai istri”. Dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris KJV, γύναι diterjemahkan dengan “o women” (perempuan) atau “o wife” (istri); dalam Alkitab terjemahan bahasa Chinese diterjemahkan dengan “女人 / 女子” (Nǚrén/ nǚzǐ | Perempuan), “妇人” (Fù rén | Ibu yang terhormat), dan “妻子” (Qīzi | Istri). Bagaimana dengan Alkitab terjemahan bahasa Indonesia? Dalam dua versi terjemahan yang ada, yaitu ITB74 dan ITL, pada prinsipnya juga menggunakan 3 macam penterjemahan, walaupun pada ayat yang berbeda, yaitu: “hai perempuan”, “hai Ibu”, dan “hai istri”. Perbandingan terjemahan kata γύναι ke dalam bahasa Inggris, Chinese dan bahasa Indonesia dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Ayat

Greek

TR

English

KJV

Chinese

CKJVSD/S

Indonesia

LAI-ITB 74

Indonesia

LAI-ITL

Mat. 15: 28

γναι

Woman

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

Hai ibu

Hai perempuan

Luk. 13: 12

γναι

Woman

(perempuan)

女人

(Perempuan)

Hai ibu

Hai ibu

Luk. 22:57

γναι

Women

(perempuan)

女子

(perempuan)

Tidak ada

Hai perempuan

Yoh. 2: 4

γναι

Women

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

ibu

Hai perempuan

Yoh. 4: 21

γναι

Women

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

Hai perempuan

Hai perempuan

Yoh. 19: 26

γναι

Women

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

ibu

Hai perempuan

Yoh. 20: 13

γναι

Women

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

ibu

Hai perempuan

Yoh. 20: 15

γναι

Women

(perempuan)

妇人

(Ibu terhormat)

ibu

Hai perempuan

1 Kor. 7: 16

γναι

O wife

(hai istri)

妻子

(istri)

Hai istri

Hai istri orang

Bersambung…

Mohon Tanggapan dari anda mengenai program study word dan pembuatan kamus yunani indonesia yang terintegrasi. Tanggapan dan respon anda penting bagi kami untuk menentukan apakah program ini berguna dan harus dilanjutkan atau harus dihentikan. Untuk itu berikan komentar anda di kolom komentar serta doa dan dukungan anda.

NB: jika artikel ini bermanfaat bagi anda, silahkan bagikan kepada kawan-kawan anda agar kami mendapatkan masukkan dari lebih banyak orang.

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on google
Share on whatsapp
Share on email
error: