Ev Huangzi

Dr. Yonathan Purnomo Bukan Penganut Oneness, Melainkan Penganut Trinitas Kalsedon 451

Penulis/Peneliti : Pendeta Chemuel Watulingas, SH., M.Th., CSM,

(Staf Khusus MP-GPdI, Infokom MP-GPdI, Dosen/Pengajar Sekolah Tinggi Agama Kristen Tarakan, STAKAN) Kaltara, Dosen/Pengajar STT Agape Lampung, Dosen/Pengajar STT Elshaddai Manado, Sulut, Pendiri Suara Percepatan Injil, Pemred Pantekosta Pos, Pendiri Grup WA, GPdI Didadaku, Grup WA, Forum Kajian Blibika GPdI)

Pendahuluan

Dalam beberapa waktu terakhir, terdapat kekeliruan mengenai pemahaman ajaran Dr. Yonathan Purnomo terkait doktrin Trinitas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau adalah penganut paham Oneness, sebuah pandangan yang berbeda secara mendasar dengan ajaran Trinitas Kalsedon. Namun, berdasarkan kajian yang mendalam terhadap karya-karya dan pandangan teologis Dr. Purnomo, adalah penting untuk meralat kesalahan ini dan memberikan klarifikasi bahwa Dr. Purnomo adalah penganut ajaran Trinitas Kalsedon yang diakui secara luas.

Ralat ini bertujuan untuk mengoreksi misinformasi yang beredar dan menjelaskan dengan rinci ajaran Trinitas yang dianut oleh Dr. Purnomo, serta memberikan penjelasan mendalam mengenai bukunya, “Understanding the Trinity”, yang menggarisbawahi pandangannya tentang doktrin Trinitas.

  1. Pemahaman Doktrin Trinitas: Klarifikasi Paham
    Sebelum membahas secara rinci tentang ajaran Dr. Yonathan Purnomo, penting untuk membedakan antara paham Oneness dan ajaran Trinitas Kalsedon.
    1. 1.1 Paham Oneness
    2. Paham Oneness, atau Modalism, adalah pandangan yang menolak konsep Trinitas tradisional. Menurut paham ini, Tuhan tidak ada dalam tiga pribadi yang berbeda, melainkan Tuhan hanya muncul dalam berbagai mode atau manifestasi yang berbeda. Dalam pandangan ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah tiga manifestasi atau cara Tuhan menunjukkan diri-Nya, tetapi bukan tiga pribadi yang berbeda.
    3. 1.2 Ajaran Trinitas Kalsedon
    4. Sebaliknya, ajaran Trinitas Kalsedon, sebagaimana didefinisikan dalam Konsili Kalsedon 451 M, menegaskan bahwa Allah adalah satu substansi atau esensi, tetapi terdiri dari tiga pribadi yang berbeda—Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Setiap pribadi dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda tetapi tidak terpisah dalam esensi atau substansi Allah. Doktrin ini menekankan bahwa ketiga pribadi ini adalah satu dalam esensi tetapi berbeda dalam hubungan dan fungsi.
    5. 1.3 Posisi Dr. Yonathan Purnomo
    6. Dr. Yonathan Purnomo adalah seorang teolog yang secara konsisten menganut ajaran Trinitas Kalsedon. Karya-karyanya, termasuk buku “Understanding the Trinity”, menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang doktrin Trinitas dan menolak paham Oneness. Oleh karena itu, penting untuk mengoreksi kekeliruan yang menyebut beliau sebagai penganut Oneness.
  2. Penjelasan Buku: “Understanding the Trinity” oleh Dr. Yonathan Purnomo
    Buku “Understanding the Trinity”, diterbitkan oleh Penerbit Kristen Indonesia pada tahun 2022, adalah salah satu kontribusi penting dalam kajian teologi Kristen. Buku ini secara khusus membahas ajaran Trinitas dengan merujuk pada Konsili Kalsedon 451 M dan menjelaskan implikasi doktrin ini dalam kehidupan Kristen.
    • 2.1 Pendekatan Penulis
      Dr. Purnomo menggunakan pendekatan historis dan teologis untuk membahas doktrin Trinitas. Buku ini tidak hanya menjelaskan konsep-konsep dasar Trinitas tetapi juga mengaitkan ajaran ini dengan sejarah konsili-konsili gereja dan tantangan-tantangan modern. Pendekatan ini membantu pembaca memahami konteks historis dan teologis dari doktrin Trinitas serta aplikasinya dalam kehidupan Kristen.
    • 2.2 Struktur Buku
      Buku ini terdiri dari beberapa bagian utama:

      Pendahuluan: Memperkenalkan pembaca pada dasar-dasar doktrin Trinitas dan pentingnya ajaran ini dalam teologi Kristen.

      Sejarah Doktrin Trinitas: Menguraikan perkembangan doktrin Trinitas dari zaman awal gereja hingga Konsili Kalsedon, serta membahas peran konsili-konsili ekumenis dalam menetapkan ajaran ini.

      Doktrin Trinitas: Menjelaskan elemen-elemen inti dari ajaran Trinitas, termasuk pemahaman tentang substansi dan pribadi dalam Trinitas.

      Implikasi Praktis: Membahas bagaimana doktrin Trinitas diterapkan dalam ibadah, doa, dan kehidupan Kristen sehari-hari.

      Tantangan Kontemporer: Menganalisis tantangan-tantangan modern terhadap ajaran Trinitas dan memberikan respons teologis terhadap pandangan non-Trinitarian.

    • 2.3 Isi Buku

      • Pendahuluan

        Bagian pendahuluan buku ini memberikan gambaran umum tentang doktrin Trinitas, menjelaskan istilah-istilah dasar, dan menekankan pentingnya memahami Trinitas sebagai doktrin sentral dalam kekristenan. Dr. Purnomo memperkenalkan pembaca pada konsep dasar Trinitas, termasuk ide bahwa Allah adalah satu dalam substansi tetapi terdiri dari tiga pribadi.

      • Sejarah Doktrin Trinitas

        Dalam bab ini, Dr. Purnomo membahas sejarah perkembangan doktrin Trinitas dari zaman gereja awal hingga Konsili Kalsedon. Ia menjelaskan peran konsili-konsili ekumenis dalam menetapkan ajaran Trinitas dan bagaimana ajaran ini berkembang seiring waktu. Buku ini menyajikan analisis mendalam tentang Konsili Nikea dan Konsili Konstantinopel, serta Konsili Kalsedon yang menetapkan definisi ortodoks tentang Trinitas.

      • Doktrin Trinitas

        Bagian ini membahas secara rinci elemen-elemen inti dari doktrin Trinitas. Dr. Purnomo menjelaskan konsep satu substansi dalam tiga pribadi dan bagaimana ketiga pribadi ini berinteraksi satu sama lain. Penjelasan ini mencakup peran dan fungsi masing-masing pribadi dalam Trinitas serta hubungan antara mereka.

      • Implikasi Praktis

        Dalam bab ini, Dr. Purnomo menguraikan bagaimana doktrin Trinitas mempengaruhi kehidupan Kristen sehari-hari. Ia membahas implikasi ajaran Trinitas dalam ibadah, doa, dan praktik rohani, serta bagaimana pemahaman tentang Trinitas dapat memperdalam hubungan orang Kristen dengan Allah.

      • Tantangan Kontemporer

        Bagian terakhir buku ini menganalisis tantangan-tantangan modern terhadap ajaran Trinitas, termasuk paham Oneness dan pandangan non-Trinitarian lainnya. Dr. Purnomo memberikan respons teologis terhadap pandangan ini dan menjelaskan mengapa doktrin Trinitas tetap relevan dan penting dalam konteks modern.

  1. Kontribusi Dr. Yonathan Purnomo dalam Teologi Trinitas
    Dr. Yonathan Purnomo, melalui bukunya “Understanding the Trinity”, memberikan kontribusi penting dalam pemahaman doktrin Trinitas. Karya ini tidak hanya menyediakan penjelasan teologis yang mendalam tetapi juga merespons tantangan-tantangan kontemporer terhadap ajaran Trinitas.
    • 3.1 Klarifikasi Terhadap Paham Oneness
      Ralat terhadap pemahaman yang salah tentang Dr. Purnomo sebagai penganut Oneness sangat penting. Buku ini secara tegas menunjukkan bahwa Dr. Purnomo adalah penganut ajaran Trinitas Kalsedon, dan semua argumen yang disajikan dalam bukunya mendukung pandangan ortodoks ini. Klarifikasi ini penting untuk memastikan bahwa pemahaman tentang ajaran Trinitas yang dianut oleh Dr. Purnomo sesuai dengan konsensus teologis yang diterima luas.
    • 3.2 Implikasi untuk Teologi Kristen
      Kontribusi Dr. Purnomo dalam memahami Trinitas memberikan wawasan yang berharga bagi teologi Kristen. Penjelasan yang mendalam tentang doktrin Trinitas membantu pembaca untuk memahami kompleksitas ajaran ini dan menerapkannya dalam kehidupan Kristen. Buku ini juga memberikan respons teologis yang jelas terhadap pandangan non-Trinitarian, memperkuat posisi ajaran Trinitas dalam konteks teologi kontemporer.

Kesimpulan

Ralat ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahpahaman mengenai ajaran Dr. Yonathan Purnomo dan menjelaskan dengan jelas bahwa beliau adalah penganut ajaran Trinitas Kalsedon, bukan penganut Oneness. Buku “Understanding the Trinity” oleh Dr. Purnomo merupakan karya yang penting dalam teologi Kristen, memberikan pemahaman mendalam tentang doktrin Trinitas dan menjelaskan implikasi ajaran ini dalam kehidupan Kristen. Dengan mengklarifikasi posisi Dr. Purnomo dan menjelaskan isi bukunya, diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih akurat dan komprehensif tentang ajaran Trinitas dalam teologi Kristen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: